BAGI kebanyakan orang, situs pertemanan Facebook merupakan cara yang aman untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga. Namun godaan dari situs jejaring sosial tersebut justru menjadi faktor utama dalam perceraian. Kok bisa?
Lewat Facebook, Anda bisa menelusuri kawan lama ataupun mantan kekasih yang selama ini tak tahu di mana berada. Tapi kini, Facebook juga makin banyak digunakan sebagai alat bantu perselingkuhan dalam kasus perceraian.
Pengacara keluarga telah mengungkapkan, bahwa masalah ini telah menjadi begitu besar sehingga hampir setiap kasus perceraian yang mereka tangani selalu berurusan dengan masa lalu dan melibatkan Facebook. Seorang pakar mengatakan, dia menangani 30 kasus dalam sembilan bulan terakhir dan Facebook telah menjadi bagian dalam mereka.
Sementara perusahaan hukum online lain mengatakan, satu dari lima petisi perceraian mereka pada tahun lalu berisi referensi ke Facebook.
Emma Patel, kepala hukum keluarga di Hart Scales & Hodges Solicitors, mengatakan situs Facebook bertindak seperti "pihak ketiga secara virtual" dari perpisahan. Demikian yang disitat okezone dari Telegraph, Senin (24/1/2011).
"Facebook sedang disalahkan untuk peningkatan jumlah kehancuran perkawinan, dan cukup luar biasa bahwa semua permohonan yang saya lihat di sini sejak Mei lalu telah menyebutkan Facebook sebagai salah satu alasannya," kata Emma.
"Popularitas besar serta iming-iming dalam situs tersebut yang berbunyi seperti Second Life, Illicit Encounters, dan Friends Reunited menggoda pasangan untuk menipu satu sama lain. Pasangan yang mencurigakan adanya perselingkuhan telah menggunakan ini untuk memata-matai pasangannya, dan menemukan bukti menggoda yang kemudian menyebabkan perpisahan tersebut," sambungnya.
Emma menambahkan, situs jejaring sosial menggoda penggunanya untuk selingkuh dari pasangan dan saling berkirim pesan cinta. Ini terlihat dari wall post yang semakin sering dikutip sebagai bukti aktivitas "selingan" di luar nikah.
"Mereka merasa terdorong untuk berbagi perasaan secara online, dan dalam beberapa kasus, mereka tidak hanya mengungkapkan tekanan perasaan stres yang tengah dialami, tetapi juga membuat tuduhan inflamasi terhadap pasangannya. Perceraian diisi dengan waktu yang penuh emosional, tetapi sangat penting untuk tidak mengubah situasi menjadi perhatian publik, sehingga memungkinkan untuk semua orang melihatnya," imbuh Emma.
"Situasi telah memburuk begitu parah, sehingga kami sarankan dalam perseteruan pasangan untuk menghindari situs-situs tersebut sampai perceraian diselesaikan," lanjutnya.
Hukum keluarga spesialis berbasis di Dorking, Surrey itu mengatakan, bahwa alasan utama pasangan bercerai karena hubungan yang menjadi sangat buruk di mana satu pihak dibebankan dengan komunikasi berbahaya setelah polisi terlibat dalam hubungan mereka.
James Wrigley (34), dari Hackney, London Timur, berkata, "Kekasih saya meninggalkan saya setelah mengetahui saya telah mengirimkan pesan agar seorang gadis dapat bekerja di tempat kerjaku. Dia punya password saya, dan membaca pesan dan yang akhir itu, empat tahun bersama-sama sia-sia, tapi setidaknya kami tidak menikah."
Contoh lain termasuk Marianna Gini (32), seorang ibu rumah tangga yang sudah menikah selama enam tahun sebelum dia tahu melalui Facebook bahwa suaminya Robert (34), berselingkuh.
Sarah Picket (36), seorang ibu rumah tangga dari Oldham dan ibu tiga anak menikah dengan sopir taksi Chris (36), selama delapan tahun, sampai dia dirayu oleh seorang pria yang menyebabkan perceraian.
Dia tidak berselingkuh, tetapi suaminya menemukan pesan genit dan hubungan mereka pun berakhir dengan kepahitan, dan kecemburuan.
Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/24/196/417214/facebook-picu-perceraian
No comments:
Post a Comment