Sunday, January 23, 2011

Bila Anak Kepergok Masturbasi

SEBUAH hal yang wajar jika mendapati anak Anda memainkan alat kelaminnya karena memang itu bagian dari proses perkembangan seorang anak. Jangan lantas memarahi, atau bahkan sampai memukulnya.

Namun, hal itu tetap harus dicegah dan ditangani secara tepat. Orangtua biasanya langsung panik kala mendapati anak prasekolahnya memegang-megang atau memain-mainkan alat kelaminnya.

Padahal, perilaku yang dikenal dengan istilah masturbasi tersebut wajar dilakukan anak yang telah berusia 3-6 tahun sebagai bagian dari proses perkembangan anak. Mereka menyentuh alat kelamin untuk mengeksplorasi tubuhnya.

Sama seperti saat dia menyentuh tangan dan anggota tubuh lainnya. Toh, masturbasi juga tidak membahayakan perkembangan seksual anak serta tidak memiliki efek samping secara mental dan fisik jika tidak dilakukan secara berlebihan atau ekstrem.

“Wajar jika anak sudah mulai melakukan masturbasi,” kata David Swanson PsyD, seorang psikolog anak dan keluarga di Los Angeles, Amerika Serikat.

Menurut Swanson yang juga menulis buku HELP-My Kid Is Driving Me Crazy: The 17 Ways Kids Manipulate Their Parents, and What You Can Do About It, kegiatan masturbasi merupakan bagian yang alami dan sehat pada masa kanak-kanak.

“Ini adalah awal dari pengalaman belajar seumur hidup seorang anak mengenai tubuh mereka, dan kemudian berlanjut tentang seks dan seksualitas,” sebutnya seperti dikutip Webmd.com.

Umumnya, masturbasi mulai menjadi kebiasaan sejak anak berusia 10 tahun. Anak laki-laki secara khusus mencoba untuk sampai titik orgasme. Pada sekitar umur 11 atau 12 tahun, mereka akan mulai mencari materi pornografi.

“Saat itulah internet menjadi masalah besar dan orang tua perlu berhati-hati tentang apa saja yang dapat anak-anak akses secara online,” ujar Swanson. Apa yang harus dilakukan jika menemukan anak Anda terus menyentuh bagian tubuhnya sendiri? Perlu diingat bahwa kejadian itu hanyalah reaksi semata.

Ketika orang dewasa menjadi marah atau memberitahukan kepada anakanak mereka bahwa masturbasi adalah salah, hal itu justru akan menciptakan banyak ketegangan. “(Padahal), Anda ingin mengajarkan anak-anak bahwa boleh saja menjelajahi tubuh sendiri,” sebut Swanson.

Ketika Anda sudah dihadapkan pada masalah eksplorasi seksual anak, Swanson memiliki tips bagaimana menangani hal tersebut. Pertama, menyikapi dengan hati dingin. Banyak orang tua yang merasa malu ketika mendapati anaknya melakukan masturbasi.

Sebaiknya tinggalkan ruangan jika Anda marah, lalu kembali lagi ke anak jika suasana sudah tenang. Kedua, pikirkan bahwa kegiatan ini masuk ke ranah pribadi. Anak-anak perlu tahu dan belajar kapan dan di mana waktu yang tepat untuk melakukan masturbasi.

Katakan kepada dia, “Kamu sedang belajar tentang tubuh kamu sendiri sekarang. Bukan sesuatu yang memalukan, itu memang wajar. Tetapi, Ibu mau kamu melakukannya secara pribadi”.

Pada usia 6 tahun, anak-anak biasanya sudah memahami soal ini. Dan, yang terakhir, berikan gambaran yang tepat. Alihkan pandangan anak praremaja Anda dari foto dan gambar mesum yang dapat memengaruhi secara negatif bagaimana dia memandang lawan jenis.

Katakan, “Ibu memahami kalau kamu penasaran dan ingin belajar. Makanya, kita sebaiknya membeli buku yang membahas tentang seks”.

Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/21/196/416337/bila-anak-kepergok-masturbasi

No comments:

Post a Comment